Mengenal Load Balancer / Penyeimbang Beban Pada Sistem
Bisa dikatakan masyarakat sangat antusias belanja pada Harbolnas (hari belanja online nasional), ketika kita belanja pernah terpikirkan tidak kenapa aplikasi atau sistem yang kita akses baik-baik saja alias tidak error? bahkan jika dilihat jutaan orang mengakses sistem tersebut secara bersamaan. Salah satu cara aplikasi tersebut tetap bisa diakses meskipun jutaan pengguna berlomba-lomba dalam belanja adalah dengan memanfaatkan load balancer atau penyeimbang beban pada sistem.
Load Balancer (LB) adalah komponen penting dalam sistem terdistribusi. LB membantu untuk menyebarkan lalu lintas di sekelompok server untuk meningkatkan daya respons dan ketersediaan aplikasi, situs web, atau basis data. LB juga melacak status semua sumber daya saat mendistribusikan permintaan. Jika server tidak tersedia untuk menerima permintaan baru atau tidak merespons atau memiliki tingkat kesalahan yang tinggi, LB akan berhenti mengirimkan lalu lintas ke server tersebut dan jika perlu akan menghapus server tersebut dalam kelompok untuk dipulihkan kembali.
Beban server harus seimbang antara permintaan pengguna dan server web, tetapi juga harus seimbang di setiap tahap untuk mencapai scalability dan redundancy yang handal pada sebuah sistem. Sistem yang handal dapat menyeimbangkan beban pada tiga lapisan:
1. Pengguna ke server web,
2. Server web ke aplikasi internal,
3. Aplikasi internal ke database.
Algoritma Load Balancer (LB), ada beberapa metode yang digunakan dalam LB sesuai dengan kebutuhan di antaranya:
– Least Connection Method— mengarahkan lalu lintas ke server dengan koneksi aktif paling sedikit. Berfungsi ketika banyak koneksi dalam lalu lintas yang tidak merata di antara server.
– Least Response Time Method— mengarahkan lalu lintas ke server dengan koneksi aktif paling sedikit dan waktu respons dengan rata-rata terkecil.
– Round Robin Method — Membuat daftar/antrian server dengan mengarahkan lalu lintas ke server pertama dan kemudian memindahkan server itu ke antrian selanjutnya, jika antrian sudah habis kembali ke antrian pertama. Berfungsi ketika server memiliki spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang persisten.
– IP Hash — alamat IP klien akan diarahkan ke server tertentu sesuai dengan konfigurasi.
Sumber:
– https://avinetworks.com/what-is-load-balancing/
– https://lethain.com/introduction-to-architecting-systems-for-scale/
Dilihat sebanyak : 28 kali
Leave a Reply